Manusia itu dilahirkan ke bumi engga dengan keadaan yang sama, derajat yang sama, pribadi yang sama, dll. Manusia dilahirkan dibumi ada yang kaya ada yang miskin, ada yang baik ada yang jahat, ada yang putih ada yang hitam, ada yang cantik/tampan ada yang jelek, dll. Semua itu tentu ada tujuannya, yaitu mengukur seberapa besar rasa syukur seorang manusia itu sendiri atas apa yang ia miliki dan yang ia jalani serta mengukur seberapa besar manusia itu mau berikhtiar dan berdoa untuk menjadi manusia yang lebih baik dari saat ini.
Terkadang manusia masih saja tidak menerima bahwa dirinya terlahir menjadi orang yang serba kekurangan. Baginya orang lain terlahir lebih beruntung dari pada dirinya, yaitu terlahir dengan wajah yang cantik/tampan, terlahir dengan harta yang lebih dari cukup, terlahir dengan pribadi yang baik dan disukai banyak orang. Saya pun terkadang merasa demikian. Tapi rasa iri itu manusiawi bukan?
Ya rasa iri itu memang manusiawi asalkan tidak berlebihan dan tidak membuat jiwa kita menjadi buta. Terkadang karena rasa iri manusia akan menghalalkan segala cara untuk memuaskan rasa irinya itu. Maka dari itu dalam agama apapun rasa iri itu harus dihindari. Kita tidak bisa terus melihat keatas dimana rasa iri itu akan semakin menggunung, tapi llihatlah kebawah dimana rasa syukur akan tumbuh dan mententramkan jiwa.
Saya sebagai salah satu manusia yang disebut diatas juga selalu berusaha mengubur dalam dalam rasa iri dan berusaha menumbuhkan rasa syukur. Belajar mensyukuri apa yang kita miliki sampai saat ini, bersyukur atas apa yang Tuhan percayakan pada kita, bersyukur bahwa kta masih dilindungi dari jahatnya rasa iri.
Semoga Allah selalu memenuhi hati kita dengan rasa syukur ya readers. Aamiin aamiin ya rabal'aalamiin :')
Terkadang manusia masih saja tidak menerima bahwa dirinya terlahir menjadi orang yang serba kekurangan. Baginya orang lain terlahir lebih beruntung dari pada dirinya, yaitu terlahir dengan wajah yang cantik/tampan, terlahir dengan harta yang lebih dari cukup, terlahir dengan pribadi yang baik dan disukai banyak orang. Saya pun terkadang merasa demikian. Tapi rasa iri itu manusiawi bukan?
Ya rasa iri itu memang manusiawi asalkan tidak berlebihan dan tidak membuat jiwa kita menjadi buta. Terkadang karena rasa iri manusia akan menghalalkan segala cara untuk memuaskan rasa irinya itu. Maka dari itu dalam agama apapun rasa iri itu harus dihindari. Kita tidak bisa terus melihat keatas dimana rasa iri itu akan semakin menggunung, tapi llihatlah kebawah dimana rasa syukur akan tumbuh dan mententramkan jiwa.
Saya sebagai salah satu manusia yang disebut diatas juga selalu berusaha mengubur dalam dalam rasa iri dan berusaha menumbuhkan rasa syukur. Belajar mensyukuri apa yang kita miliki sampai saat ini, bersyukur atas apa yang Tuhan percayakan pada kita, bersyukur bahwa kta masih dilindungi dari jahatnya rasa iri.
Semoga Allah selalu memenuhi hati kita dengan rasa syukur ya readers. Aamiin aamiin ya rabal'aalamiin :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar