Label

Kamis, 28 Februari 2013

Tentang Seorang Dylan



Tulisan ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang berkuliah disalah satu universitas swasta di Jakarta. Anak lelaki ini bernama Dylan yang sekarang sudah menduduki semester 5 dikampusnya. Dylan bukan seorang anak lelaki yang cukup pandai bergaul, dia tertutup, pendiam, lebih senang menyendiri dan lebih senang berkumpul dengan anak perempuan (bukan banci). Mungkin senangnya dia berkumpul dengan anak perempuan hanyalah masalah kenyamanan saja, bukannya tidak nyaman berkupul dengan anak lelaki lainnya tapi obrolan atau bertukar pikiran tentang masalah kuliah dan kampus lebih nyambung dan nyaman dengan anak perempuan dikelasnya.

                Masa-masa pertama setelah ospek dan mulai memasuki dunia kuliah semua anak lelaki dikelasnya menjadikan dia bahan olokan dan bahan tertawaan, bukan hanya anak lelaki tetapi anak perempuan juga. Olokan ini bukan karena semua teman dikelasnya membenci Dylan tapi hanya karena merasa lucu dengan sikap Dylan tersebut. Dylan sesungguhnya mempunyai potensi yang lebih dalam dirinya, hanya saja dia belum mengeluarkan sepenuhnya potensi didalam dirinya.

Semua teman dikelasnya selalu berusaha membuat Dylan berbaur dengan mereka supaya Dylan tidak merasa sendiri dan supaya Dylan mau terbuka, tetapi tetap saja usaha mereka gagal dan Dylan tetap pada sifatnya. Yang dapat dilakukan teman-teman Dyalan hanyalah mengejek dan menjadikan dia sebagai bahan tertawaan dibelakang dia tanpa tau sesungguhnya Dylan memiliki potensi yang lebih yang tidak dimiliki teman-teman sekelasnya.

Sampai pada suatu saat entah karena apa di semester berikutnya Dylan memutuskan untuk berhenti dari kuliahnya, dia menyerah dengan kuliah yang sudah dia lewati beberapa semester ini. Dylan beralasan bahwa dia merasa tidak sanggup dengan mata kuliah yang ada dan Dylan merasa sudah lelah. Tentu semua teman sekelasnya sontak kaget dengan kabarberhentinya Dylan dari kuliah dan mereka merasa bersalah terhadap Dylan karena mereka berpikir merekalah penyebab Dylan mundur dari kuliah.

Setelah dibicarakan dengan dosen pembimbing dan pihak kampus, teman-temang Dylan sepakat untuk membujuk Dylan untuk kembali kuliah. Ini tentang rasa simpati dan empati terhadap teman yang sejak awal sudah berjuang bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Jika ada yang jatuh sudah seharusnya yang lain membantu untuk menariknya lagi dari tempat dia terjatuh.

                Beberapa perwakilan teman-teman Dylan berkunjung kerumah Dylan dan berusaha membujuk Dylan untuk masuk kuliah lagi, mereka juga menanyakan mengapa Dylan ingin keluar dari kuliah. Dua kali temen-temannya berkunjung kerumahnya, Dylan tetap pada keputusannya untuk keluar dari kuliah. Teman-temannya mulai putus asa terhadap usaha mereka membujuk Dylan kemabali kuliah, tetapi entah ada keajaiban apa menjelang ujian akhir semester Dylan masuk kembali kuliah. Betapa senangnya teamn-teman Dylan mengetahui hal itu.

                Semenjak saat itu kedekatan Dylan dan teman-teman sekelasnya mulai terjalin. Mereka bersama-sama membantu Dylan melewati ujian semester dan alhamdulillah Dylan mendapat nilai yang cukup baik meski ada beberapa mata kuliah yang harus diulang karena dia absen kuliah. Semenjak itu pula Dylan menjadi pribadi yang terbuka, yang dapat menunjukkan potensi-potensi terbaik dari dirinya sehingga membuat teman-temannya yang selama ini menjadikannya bahan olokan kagum terhadapap dirinya. Dyaln pun kini dapat menjadi pribadi yang ceria dan periang, menjadi pribadi yang baru. Dan kini Dylan bersama teman-temannya memiliki kedekatan yang belum pernah mereka miliki sebelumnya, menjadi lebih solid. J

                Maknanya dari tulisan ini adalah kta tidak seharusnya menilai seseorang hanya dari apa yang kita lihat sekilas saja atau hanya dari apa yang kita lihat diluarnya saja. Semua nilai positif dan negatif dari seseorang akan terlihat apabila kita bisa dekat dengan orang tersebut, memahami dan mengerti orang tersebut. Serta bukan dalam waktu yang sebentar, sifat asli seseorang itu akan semakin terlihat seiring berjalannya waktu. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar